Terkadang aku begini

Hai, malam hari ini aku sudah memulai kesendirianku lagi. Setelah sekian hari disibukkan dengan banyak hal. Tidur tak tenang, makan juga tak kenyang. Diam-diam aku merindukan waktuku bersama diri sendiri. Jujur saja, sebagian besar waktu sendiri yang ku alami di Sintang, telah memberikanku banyak pemahaman. Lebih tepatnya waktu untuk memahami diri sendiri. Apa yang benar-benar aku inginkan, seperti apa aku ingin menjalani hidup, mimpi-mimpi apa yang harus aku wujudkan. Mana bagian yang harus aku pertahankan atau aku tinggalkan. Perenungan itu membawaku pada titik ini. Titik di mana ku rasa hidupku sangat-sangat bergejolak. Aku memutuskan untuk mengakhiri kisah cintaku yang sayangnya malah dengan cara yang tidak baik-baik seperti ini.
Rasanya, saat ini, aku benar-benar berada dalam vase titik balik hidupku. Segala seperti sebuah perjudian. Pilihannya hanya iya atau tidak. Sedikit peluang yang membuatku bisa berkompromi. Aku dipaksa menjadi berani mengambil langkah dan resiko dibaliknya. Mungkin memang sudah saatnya ? Banyak kesadaran dan pemahaman baru yang ku dapat kali ini. Aku merasakan bagaimana sakitnya tidak berarti dan menyadari bahwa diri ini bukan siapa-siapa. Di satu sisi, aku sangat pesimis dan minder dengan hidupku sendiri. Tapi di sisi yang lain, mimpi-mimpi kecil itu terus tumbuh begitu saja dan memaksaku untuk mewujudkannya satu persatu. Aku merasa aku harus berbuat banyak untuk hidupku sendiri. Dan saat ini adalah waktu yang sangat tepat. Aku menikmati kesendirianku, dengan tangis, keluhan, perasaan sepi juga segala macam perasaan ganjil yang seringkali membuatku selalu ingin memuntahkan kata-kata.

Mulai sekarang, setiap harinya aku akan belajar untuk selalu mewujudkan mimpi-mimpi kecilku. Tidak ada mimpi yang terlampau besar jika aku berbuat, dan meyakini apa yang akan ku tuju. Ku rasa Tuhan juga akan berpihak padaku. Semesta akan mengiringi dan merestui langkahku.

Ku putuskan untuk lebih banyak bercumbu bersama diriku sendiri. Bergumul dalam banyak emosi yang ku dapatkan dari buku yang ku baca, atau apapun yang ku tonton. Barangkali aku butuh untuk melarikan diri dari perhatian luar. Dari apa-apa yang harus dilihat orang lain.
Aku masih butuh banyak waktu untuk membereskan diriku sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pernahkah Kau Merasa dipeluk Oleh Sebuah Lagu ?

Jurnal Harum #2 Bertemu di April ; banyak hal yang layak ditinggalkan

Jurnal Harum #1 layaknya menyapa sahabat pena