Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

OSPEK ITU HANYA OMONG KOSONG

Gambar
Jika keluar dari zona nyaman yang dimaksud Ari Lesmana adalah hari-hari penuh pembodohan seperti ini, sungguh aku tidak akan percaya padanya. Setelah bangun terlalu pagi, kepercayaan diriku sedikit meningkat; karena berangkat lebih awal maka kemungkinan mendapat hukuman lebih kecil. Tapi yang terjadi justru sebaliknya, seawal apapun datang ke kampus tidak akan pernah menghindarkan kami dari hukuman. Sebab jam lima waktu kampus berarti jam berapapun kami datang ke kampus, kami akan tetap dihukum. Waktu dan keterangan yang menyertai sungguh hanya sebuah ilusi. Kami harus jalan jongkok dari depan gerbang Universitas sampai ke muka kampus yang berjarak sekitar 500 meter. Kami dibuat berkelompok, ada satu senior laki-laki yang mengawasi kami – takut kalau kami tiba-tiba berjalan tegak. Senior itu pasti belum mandi pagi mungkin juga belum tidur. Wajahnya kucel, matanya merah, aroma tubuhnya tidak sedap, aku mencium bau alkohol di sela-sela ucapannya yang hemat tetapi bernada

AKU INGIN PERCAYA PADA ARI LESMANA

Gambar
Sayup-sayup terdengar suara khas Ari Lesmana berseloroh “keluarlah dari zona nyaman” lagu yang menjadi populer setahun belakangan ini. Aku sungguh yakin jika suara merdu itu berasal dari perangkat suara yang berada di sekitarku. Seingatku saat ini aku sedang berada di sebuah warung kopi yang sepi dan suram. Sengaja ku cari tempat yang seperti itu agar leluasa membaca buku tanpa diganggu oleh gosip-gosip murahan meja sebelah atau kumpulan orang yang tiba-tiba berteriak “anjing” karena kelewat geram saat bermain game online. Tetapi... tunggu sebentar, kenapa suara itu semakin keras dan terasa dekat ? Dan semakin ke sini justru terengar seperti kaset rusak. Kenapa Ari Lesmana hanya mengulangi kalimat itu-itu saja ? “keluarlah dari zona nyaman”, “keluarlah dari zona nyaman” . Dengan terpaksa ku alihkan perhatianku dari buku Bumi Manusia yang sedang ku baca. Melihat sekeliling, membaca situasi. Dan betapa terkejutnya aku ketika melihat Ari Lesmana tiba-tiba sudah duduk di meja s