Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2015

Catatan Akhir Tahun

Tulisan ini ku buat dalam keadaan panas yang luar biasa juga keadaan rumah yang sedang ramai-ramainya. Sampai-sampai aku melarikan diri ke atas loteng supaya tidak diganggu oleh keponakan-keponakan ku yang jailnya minta ampun. Sehabis mandi pagi tadi aku mendapatkan ide untuk menulis sedikit tentang ulasan tahun 2015 juga cita-cita, impian, harapan di tahun 2016 yang tinggal menghitung jam lagi akan datang. Rasa-rasanya setiap tahun ya begini saja. Selalu punya apa yang disebut kebanyakan orang dengan resolusi namun belum ada tekad se-serius tahun ini untuk mewujudkan resolusi yang kalau bung Fiersa katakan itu bukan sekedar resolusi tapi juga revolusi. Kenapa harus menunggu pergantian tahun untuk memulai ? Kenapa tidak di penghujung tahun, saat Desember ? Bulan kelahiran ? Baiklah, sebenarnya tidak ada yang special dari pergantian hari, minggu,bulan, tahun. Toh semuanya tetap saja. Matahari terbit pagi hari kelak terbenam sore hari. Namun kalau boleh sedikit aku memaknai perganti

Cerita Pertama Flo

Gadis berambut pendek itu datang dengan celingak-celinguk, tampak sekali ia sedang mencari seseorang di tengah keramaian. Seorang lelaki berambut panjang menghampirinya dari belakang. Membuat tubuh atletis Flo sedikit terkejut. “Hey, bang Jerry ya ?” Tanya Flo dengan sungguh. “Yoiii, Flo kan ? Kenapa nggak telpon dulu tadi di bawah. Jadinya nggak celingak-celinguk kaya tadi.” “Hehe, maaf bang. Ini undangan saya bang.” “Gampang lah itu Flo, mari duduk.” Bang Jerry mempersilahkan Flo duduk bersama dengan tamu undangan lainnya. ”Jadi Flo, penjelasan tentang film yang akan kita tonton nantinya akan di jelaskan oleh itu, cowok ganteng yang ada di depan sana Flo. Nanti kalau mau wawancara sekalian tukaran kontak juga bisa.” Jelas Bang Jerry sambil bergurau pada Flo. Gadis bermata sipit itu hanya meladeninya dengan tawa kecil. Benar saja. Pria yang sedang menjelaskan tentang latar belakang film dokumenter berjudul Senyap itu perlahan membuat Flo tersenyum diam-diam. Tampaknya a

Tokoh-tokoh Dalam Cerita

Kamis, 24 Desember 2015 Selamat memperingati Maulid Nabi besar Muhammad SAW. Semoga segala suri tauladan sang Rasul daat menjadi pedoman dalam hidup kita semua. Amin. Liburan hari pertama. Aku masih menyempatkan untuk menulis, semoga hari-hari berikutnya juga sama. Baikalah, beberapa hari sebelumnya aku sudah memutuskan untuk menulis sebuah cerita berjudul “Cerita Tanpa Jeda”. Tulisan-tulisan dalam cerita ini akan ku tulis secara kontinue di blog ini. Tujuannya, selain  berlatih menulis juga menyalurkan seluruh imajinasiku yang belakangan ini  meluber ke mana-mana. Jadi, dari pada aku bikin status nggak jelas di sosmed, lebih baik kalau aku menyalurkan semuanya di sini. Tokoh-tokoh dalam cerita ini adalah fiktif, namun selalu memenuhi ruang imajinasiku. Tidak perlu banyak tokoh untuk memulai cerita panjang ini – yang tidak tahu sampai kapan aku berhenti menuliskannya. Mungkin cukup empat tokoh utama, kalau nanti ada tambahan biarkan mengalir saja, itu berarti ceritanya se

Jangan Pernah Batasi Dirimu Untuk Berkarya

Selasa, 22 Desember 2015. Selamat malam kawan-kawan yang mengagumkan. Masih di penghujung desember kelabu, malam ini aku ingin mengabadikan buah pemikiran selama beberapa hari ini. Oh iya, sebelumnya selamat hari ibu yaa, buat semua ibu yang ada di dunia juga buat semua perempuan yang ada di muka bumi. Semoga kelak menjadi wanita-wanita yang mengagumkan. Yang dimana dari pemikirannya melahirkan generasi penerus bangsa yang luar biasa. Berkaitan dengan hari ibu juga rasanya aku berbangga juga menjadi bagian dari makhluk Tuhan bernama wanita. Bagiku, ibu itu malaikat tak bersayap. Bukti bahwa makhluk Tuhan bernama wanita itu tidak cengeng dan lemah bahkan sebaliknya sangat kuat dan luar biasa. Berbicara tentang wanita, tentunya banyak sisi menarik yang patut untuk diperbincangkan. Terutama oleh kaum adam, yang sesuai kodratnya adalah pengagum wanita. Tidak ada laki-laki yang dapt hidup tanpa wanita, setidaknya ibunya sendiri. Tuhan menciptakan wanita dari tulang rusuk pria, mele

Minggu yang masih saja kelabu...

Minggu, 20 desember 2015. Pada minggu pagi yang masih saja sendu, aku temukan diriku dalam keadaan yang sangat-sangat berbeda. Aku merasakan energi positif yang luar biasa terpancar dalam benakku. Padahal mataku masih saja sembab, bekas menangis semalam. Tapi ternyata pagi ini keadaan benar-benar terasa berbeda. Aku merasa telah menemukan sosok kecilku yang sempat hilang dahulu. Sosok yang tidak pernah gentar untuk menghadapi kerasnya dunia, selalu terlihat ceria, dan tak pernah berhenti bermimpi. Ternyata orang-orang benar, orang yang sedang patah hati terlihat lebih jujur pada dirinya sendiri. Ketimbang orang-orang yang sedang dilanda cinta, kebanyakan diantara mereka berlomba-lomba untuk membohongi diri sendiri. Berharap begitu banyak kepada sesama manusia dan sebaliknya memberikan harapan yang tidak sedikit ke sesama manusia pula. Mereka terlalu sering berandai-andai, sampai lupa bahwa dunia nyata tak seindah alam mimpi. Terkadang mereka juga terjebak oleh keadaan yang sebenar