Minggu yang masih saja kelabu...

Minggu, 20 desember 2015.
Pada minggu pagi yang masih saja sendu, aku temukan diriku dalam keadaan yang sangat-sangat berbeda. Aku merasakan energi positif yang luar biasa terpancar dalam benakku. Padahal mataku masih saja sembab, bekas menangis semalam. Tapi ternyata pagi ini keadaan benar-benar terasa berbeda.
Aku merasa telah menemukan sosok kecilku yang sempat hilang dahulu. Sosok yang tidak pernah gentar untuk menghadapi kerasnya dunia, selalu terlihat ceria, dan tak pernah berhenti bermimpi. Ternyata orang-orang benar, orang yang sedang patah hati terlihat lebih jujur pada dirinya sendiri. Ketimbang orang-orang yang sedang dilanda cinta, kebanyakan diantara mereka berlomba-lomba untuk membohongi diri sendiri. Berharap begitu banyak kepada sesama manusia dan sebaliknya memberikan harapan yang tidak sedikit ke sesama manusia pula. Mereka terlalu sering berandai-andai, sampai lupa bahwa dunia nyata tak seindah alam mimpi. Terkadang mereka juga terjebak oleh keadaan yang sebenarnya diciptakan sendiri. Selalu mengatasnamakan perasaan dalam setiap tindakan, melupakan akal sehat dan logika.
Aku benar-benar merasa lebih jujur dan lebih percaya kepada diri sendiri. Memang benar aku hancur, tapi entah kenapa bersamaan dengan kehancuran itu aku menemukan kekuatan yang luar biasa, yang entah darimana saja datangnya. Kekuatan itu semakin hari semakin banyak dan semakin berlipat ganda. Bahkan aku merasa tidak merasakan apa-apa. Mungkin karena aku sudah siap dengan segala konsekuensi yang terjadi lantaran permasalahnku belakangan ini ? atau bahkan aku hanya belum terbangun  dari dunia mimpi saja ? menunggu kemudian alam sadar yang mengantarkanku pada kenyataan sebenarnya ? entahlah. Yang jelas aku merasa baik-baik saja.
Belakangan ini hidupku berubah drastis. Aku lebih senang menyendiri, berbeda sekali dengan waktu dulu. Aku takut dan merasa cemas jika sendiri. Entah apa yang terjadi padaku, rasanya aku ingin terbang setinggi mungkin. Seperti burung yang dapat bebas pergi ke manapun ia suka. Melihat dunia dengan sudut pandang yang lebih luas, bertemu dan bercengkrama dengan orang-orang yang mengagumkan. Aku ingin seperti itu. Aku ingin bangga dengan kebebasanku. Akan ku buktikan bahwa aku adalah sebongkah berlian yang indah dan tak ternilai harganya. Dan keindahan itu tidak didapat dengan mudah dan serta merta. Begitu banyak proses panjang dan keras yang telah menjadikan ia begitu indah. Aku selalu percaya pada itu. Pada sebuah proses yang tidak akan pernah mengkhianati hasil.
Perlahan aku tersenyum sendiri di tengah keramaian kota dan kesunyian hati. Hati kecilku berbisik, “kau sangat berharga kau pantas mendapatkan yang lebih berharga”.
Aku sudah sangat ikhlas dan berlapang dada.




"Ketimbang jatuh cinta, patah hati ternyata jauh lebih baik. Sebab patah hati seringkali membuat orang lebih jujur pada dirinya sendiri." - @restiiaichty -

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pernahkah Kau Merasa dipeluk Oleh Sebuah Lagu ?

Jurnal Harum #2 Bertemu di April ; banyak hal yang layak ditinggalkan

Jurnal Harum #1 layaknya menyapa sahabat pena