Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

Belajar Hal-hal Sederhana Lewat 13 Reasons Why

Gambar
Semenjak dirilis pada 31 Mei 2017 lalu, series 13 Reasons Why sempat menuai kontroversi. Series yang dirilis oleh salah satu stasiun televisi Amerika Serikat (Netflix) tersebut dinilai dapat memicu terjadinya bunuh diri pada remaja. Pada sisi yang lain, series dengan 13 episode ini menghadirkan banyak sekali pelajaran tentang hal-hal sederhana dalam hidup yang seringkali kita abaikan namun ternyata memiliki dampak yang cukup serius. Dilansir dari CNN Indonesia, sebuah lembaga kesehatan mental di Australia bahkan memberikan peringatan bahwa  13 Reasons Why  mengandung konten berbahaya. Sekolah-sekolah di New Jersey, Amerika Serikat juga mengirimi orang tua murid surat peringatan terkait tayangan  13 Reasons Why. Sementara itu, penulis skenario Nic Sheff membantah  13 Reasons Why  memiliki konten yang sensitif. “Mengejutkan bagi saya bahwa sepertinya hal paling tidak bertanggung jawab yang bisa kami lakukan adalah tidak menampilkan kematian itu," tulis Sheff dalam kolomnya.

Patah Hati yang Menumbuhkan Semangatku Berkali-kali

Gambar
Bicara tentang patah hati tidak melulu soal hubungan percintaan. Patah hati bisa beragam sekali, kecewa dengan dunia yang kian hari kian tidak waras bisa jadi salah satunya. Tapi kalau soal hubungan percintaan bisa dibilang sejak dulu aku memang orang yang kurang beruntung. Owalah, kisah cintaku selalu berakhir tragis dan menyedihkan. Entah kenapa, mungkin karena aku adalah tipikal orang yang sangat penyayang jadinya rentan untuk lebih tersakiti. Tidak apa-apa, setidaknya Tuhan mengajariku untuk menjadi kuat berkali lipat setelah semua rasa sakit yang menimpaku berulang kali dan aku bersyukur karena hal itu. Bisa dibilang kali ini adalah patah hati paling kuat yang pernah ku alami. Aku orangnya sangat melankolis dan biasnya kalau putus cinta aku bakalan galau berat. Tapi kali ini sungguh berbeda. Padahal dari semua kisah cinta yang pernah ku alami, yang terakhir ini adalah hubungan paling lama dan paling membekas (3 tahun 5 bulan kalau kredit motor udah lunas tuh). Bukan berarti

Refleksi Hari Perempuan Internasional

Gambar
Aku akan berangkat dari hal paling sederhana dalam memandang momentum ini. Sebuah alasan mendasar kenapa kita harus bergerak bersama dalam isu-isu seperti ini. Barangkali yang dipahami oleh orang-orang banyak soal gerakan perempuan adalah soal kesetaraan gender, persamaan antara hak-hak lelaki dan perempuan. Padahal jika berbicara tentang hak-hak perempuan cakupannya sangat luas. Apa-apa yang ita suarakan sebetulnya bukan karena kita perempuan atau kita laki-laki, tetapi karena kita adalah manusia. Bagaimana memperlakukan manusia yang satu dan yang lainnya dengan tidak membeda-bedakan apapun. Bagaimana memperlakukan manusia seperti manusia. Pemahaman paling mendasarku tentang gerakan-gerakan perempuan adalah bagaimana kita menyadari bahwa diri kita adalah seorang individu. Kita mempunyai kehendak bebas dalam menentukan kehidupan kita. Badan kita adalah milik kita, pikiran kita sepenuhnya milik kita, dan jalan hidup kita adalah apa yang kita tentukan sendiri. Kata-kata di atas

Belajar dan berbagi

Gambar
sumber : google Tulisan ini ada tentu karena banyak hal yang berkecamuk di dalam kepala sudah mendesak untuk keluar. Berbagai permasalahan dari kehidupan bumi manusia ini pastinya memberi ruang untuk kita selalu merenung dan bertanya pada diri sendiri. Ku pikir setiap manusia akan mengalami hal seperti itu, bedanya barangkali pada bagaimana kemudian ia mengakomodir semua keresahan-keresahan itu. Untukku pribadi, cara menyampaikan apa-apa yang terasa berkecamuk di kepala dan mengganjal di hati adalah dengan menulis. Aku akan merasa sedikit baikan jika telah menumpahkan keresahanku dalam sebuah tulisan. Minggu lalu, satu di antara teman-temanku yang revolusioner (ku sebut demikian, karena mereka adalah orang-orang yang gelisah dan selalu menginginkan perubahan) mengumpulkan aku dan beberapa teman lainnya untuk berbicara sebuah keresahan yang sepertinya akan dialami oleh semua orang yang memasuki usia hidup seperempat abad. Kegalauan akan penempatan diri di dalam masyarakat