Patah Hati yang Menumbuhkan Semangatku Berkali-kali



Bicara tentang patah hati tidak melulu soal hubungan percintaan. Patah hati bisa beragam sekali, kecewa dengan dunia yang kian hari kian tidak waras bisa jadi salah satunya. Tapi kalau soal hubungan percintaan bisa dibilang sejak dulu aku memang orang yang kurang beruntung. Owalah, kisah cintaku selalu berakhir tragis dan menyedihkan. Entah kenapa, mungkin karena aku adalah tipikal orang yang sangat penyayang jadinya rentan untuk lebih tersakiti. Tidak apa-apa, setidaknya Tuhan mengajariku untuk menjadi kuat berkali lipat setelah semua rasa sakit yang menimpaku berulang kali dan aku bersyukur karena hal itu.
Bisa dibilang kali ini adalah patah hati paling kuat yang pernah ku alami. Aku orangnya sangat melankolis dan biasnya kalau putus cinta aku bakalan galau berat. Tapi kali ini sungguh berbeda. Padahal dari semua kisah cinta yang pernah ku alami, yang terakhir ini adalah hubungan paling lama dan paling membekas (3 tahun 5 bulan kalau kredit motor udah lunas tuh). Bukan berarti aku tidak sedih dan hancur, hanya saja aku merasa aku lebih bisa menerima semuanya dan mengkondisikan diri sendiri dalam situasi ini. Siapa juga yang tidak sedih, kecewa, dan hancur ketika menyadari bahwa ternyata kita tidak berarti apa-apa bahkan untuk orang yang kita anggap begitu istimewa. Like i’m made of glass, like i’m made of paper kalau katanya Demi Lovato :))
Tapi, yasudahlah. Tak baik juga diumbar-umbar urusan pribadi. Aku adalah orang yang senang melakukan perenungan dalam hidup, dan bagiku saat-sata terpuruk seperti ini adalah salah satu bagian penting untuk dapat melihat sejauh mana kita telah berproses. Dan aku sungguh takjub dengan proses yang terjadi pada diriku sendiri. Beberapa tahun lalu aku bahkan tidak bisa mengontrol emosiku sendiri di saat galau berat begini. Sekarang, aku lebih stabil dan bisa berpikir realistis. Itu adalah sebuah kemajuan yang sangat luar biasa dalam hidupku. Ketika biasanya aku galau dan nangis semalam suntuk sekarang aku malah enjoy banget menjalani hari. Rasa-rasanya seperti baru mendapatkan kebebasan untuk melakukan apa saja yang aku mau (padahal dulunya mantan pacarku juga tidak pernah mengekangku untuk melakukan apapu). Hari ini aku malah jalan seharian bareng Cipeng, keliling kota Pontianak, nyanyi-nyanyi di atas motor. Aku punya kebiasaan aneh nyanyi dan ngomong sendiri di atas motor. Dulu mantan pacarku sering bilang aku radio berjalan (cie ingat mantan lagi. Nda apa lah ya, yang manis-manis nda ada salahnya buat dikenang), bedanya kalau jalan bareng Cipeng, aku bisa nyanyi berdua sama dia di jalan. Dan tadi seharian kami melakukan kebodohan itu di sepanjang jalanan Pontianak. Senang, benar-benar senang rasanya aku hari ini. 
Setelah semua hal buruk yang terjadi belakangan ini padaku, aku menemukan satu hal yang amat sangat penting. Satu hal yang bisa membuat kita kuat dalam kondisi apapun yaitu rasa memiliki diri sendiri. Kesadaran bahwa kita adalah individu yang bertanggung jawab penuh pada diri kita. Kau menentukan hidupmu sendiri, kau memutuskan jalan hidupmu sendiri, kau menanggung sedih, sakit dan bahagiamu sendiri juga kau sepenuhnya memiliki dirimu sendiri. Pemahaman seperti itu ku dapatkan setelah membaca banyak buku, dan melalui perenungan panjang pada diri sendiri. Aku sangat bersyukur pemahaman seperti ini ku dapat justru ketika aku harus mengahdapi banyak hal buruk dalam hidupku. Barangkali cara-cara seperti itulah yang diberikan Tuhan padaku supayaku tumbuh dewasa baik secara pemikiran maupun mental.
Jadi buat teman-temanku di luar sana yang sedang patah hati, ayolah jangan berlama-lama bersedihnya. Okey tidak pernah ada yang salah dengan meratapi, merenungi, menyangkan segala sesuatu tetapi jangan terlalu lama. Banyak hal lain di luar sana yang telah menunggu kita untuk menjamah dan merasakan pengalaman yang berbeda. Aku tahu bangkit dari keterpurukan tidak akan pernah mudah, tetapi kita harus selalu memotivasi diri sendiri supaya tidak selamanya terpuruk dan terjebak dalam kesedihan yang sama. Kalau memang kita butuh pelarian, ayo cari hal-hal yang bisa mengisi kekosongan itu. Akhir-akhir ini, aku sering menghabiskan waktu untuk sekadar ngobrol berdua, atau bertiga dengan teman-teman lama. Dari hal itu aku mendapatkan banyak pelajaran bahwa sangat penting untuk saling mendengarkan dan berbagi. Aku mengingat sebuah adegan atau lebih senang ku sebut kesimpulan dari film Into The Wild bunyinya begini “Happiness only real when shared”. Dalam film itu tokoh utama meninggalkan kehidupan normalnya dan memilih mengembara. Bayangkan betapa jauhnya Alex mencari arti hidup dan kebahagiaan hingga ke Alaska dan menjelang akhir hidupnya ia menyadari bahwa kebahagiaan itu begitu sederhana yaitu ketika kita bisa berbagi, mendengarkan dan mencintai sesama dengan tulus. Mungkin hal-hal seperti itu akan terdengar sedikit utopis di tengah kondisi zaman yang kian hari kian edan. Tapi hal tersebut sungguh bermakna dalam. Sejatinya kebahagiaan itu ada dalam hati kita, ketika kita menyediakan sedikit ruang untuk peduli pada hal-hal di sekitar kita. Bukalah hatimu pada cinta-cinta yang lain dalam hidupmu dan kebahagiaan akan datang dengan sendirinya.
Sekali lagi, teruntuk diriku dan teman-temanku yang kini sedang patah hati. Tak mengapa hari ini hati kita dipatahkan lagi, barangkali itu adalah salah satu cara Tuhan untuk menumbuhkan kembali hati kita, membesarkan hati kita, membentuk kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Dan buat kita semua yang sedang luka ayo tunjukan bahwa kita kuat, baik-baik saja dan bisa tumbuh lebih baik lagi setelah semua remuk redam yang menghantam kita tanpa ampun kini. Semangat kawan, hari-hari baik menanti kita di depan sana. Tuhan akan memeluk kesedihan kita dengan cara-cara manis yang tidak akan pernah kita sangka.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pernahkah Kau Merasa dipeluk Oleh Sebuah Lagu ?

Jurnal Harum #2 Bertemu di April ; banyak hal yang layak ditinggalkan

Jurnal Harum #1 layaknya menyapa sahabat pena