Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Sedikit Cerita Tentang UPT Perpustakaan Kalbar

Terhitung sejak 15 Januari 2018, UPT Perpustakaan Kalbar resmi dibubarkan. UPT Perpustakaan kini berada di bawah naungan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalbar. Alasannya karena sedang ada perampingan instansi, beberapa instansi yang dianggap masih bisa dibidangi oleh satu instansi kemudian dilebur. Dalam pemahamanku, dampak yang pertama kali akan terasa dari kebijakan ini adalah perihal anggaran operasional. Anggaran operasional yang dulunya dapat dipakai untuk keperluan UPT Perpustakaan sendiri kini harus berbagi dengan instansi lainnya. Aku tidak akan membahas mengenai pro kontra kebijakan perampingan beberapa instansi itu. Aku hanya ingin sedikit bercerita tentang sepak terjang UPT Perpustakaan Kalbar (sebut saja Perpusda) dalam meningkatkan minat literasi baca tulis di daerah kita. Beberapa bulan yang lalau aku berkesempatan untuk mendengarkan banyak hal dari pak Untad, Kepala UPT Perpusda kala itu. Sebelumnya aku tidak pernah menyangka bahwa pihak Perpusda telah berbua

Ulasan Buku Entrok - Okky Madasari

Gambar
Sumarni (Marni) adalah seorang perempuan desa yang lahir pada zaman perang, saat orang-orang masih berbaju goni dan berburu tikus sawah untuk digoreng. Marni tinggal berdua dengan ibunya yang bekerja mengupas singkong di pasar. Mulanya Marni tidak pernah ikut ibunya ke pasar. Ketika Marni sudah remaja dan buah dadanya mulai besar, ia diperkenalkan dengan entrok(BH) oleh sepupunya.  Entrok dapat membuat buah dadanya yang semakin besar menjadi kencang dan tidak klewer-klewer. Namun pada masa itu entrok adalah barang langka yang cukup mahal, tidak bayak perempuan yang memakainya. Berbekal motivasi ingin memiliki entrok itulah Marni ikut bekerja bersama ibunya di pasar. Namun bekerja mengupas singkong di pasar ternyata tidak pernah menghasilkan uang, para buruh perempuan tidak pernah dibayar dengan uang, upah hasil bekerja mereka adalah bahan makanan. Yang bekerja dengan upah uang hanya laki-laki. Karena sangat ingin memiliki entrok Marni nekat menjadi kuli angkut perempuan pertama di pasa

Dunia Anna - Jostein Gaarder

Gambar
Sungguh mengerikan membayangkan Bumi pada tahun 2082 seperti yang terjadi dalam mimpi Anna. Perubahan iklim telah menyebabkan bencana di mana-mana. Kutub es mencair, musnahnya kehidupan di negara-negara tropis serta membludaknya  pengungsi iklim. Terjadi pemusnahan besar-besaran pada jutaan spesies flora dan fauna di muka bumi selama beberapa puluh tahun terakhir. Bahkan manusia di era tersebut harus melakukan penyerbukan manual pada bunga, sebab punahnya kumbang dan sebangsanya. Dalam mimpi-mimpinya tersebut, Anna menjadi seorang anak berusia 15 tahun yang sedang menanti ulang tahun ke-16 nya. Anak itu bernama Nova yang ternyata adalah cicitnya sendiri. Dalam mimpinya, Anna mendapati Nova yang mewakili generasinya menuntut generasi sebelumnya untuk bertanggung jawab terhadap segala kerusakaan alam yang terjadi hingga menyebabkan generasinya harus menanggung beban mengerikan itu. Mimpi-mimpi itu kemudian mempengaruhi kehidupan pribadi Anna. Sebelumnya Anna pernah bermimpi menjadi see