Dunia Anna - Jostein Gaarder

Sungguh mengerikan membayangkan Bumi pada tahun 2082 seperti yang terjadi dalam mimpi Anna. Perubahan iklim telah menyebabkan bencana di mana-mana. Kutub es mencair, musnahnya kehidupan di negara-negara tropis serta membludaknya  pengungsi iklim. Terjadi pemusnahan besar-besaran pada jutaan spesies flora dan fauna di muka bumi selama beberapa puluh tahun terakhir. Bahkan manusia di era tersebut harus melakukan penyerbukan manual pada bunga, sebab punahnya kumbang dan sebangsanya.

Dalam mimpi-mimpinya tersebut, Anna menjadi seorang anak berusia 15 tahun yang sedang menanti ulang tahun ke-16 nya. Anak itu bernama Nova yang ternyata adalah cicitnya sendiri. Dalam mimpinya, Anna mendapati Nova yang mewakili generasinya menuntut generasi sebelumnya untuk bertanggung jawab terhadap segala kerusakaan alam yang terjadi hingga menyebabkan generasinya harus menanggung beban mengerikan itu.

Mimpi-mimpi itu kemudian mempengaruhi kehidupan pribadi Anna. Sebelumnya Anna pernah bermimpi menjadi seekor rusa, dan ia menganggap dirinya gila. Hal itulah yang mempertemukan Anna dengan seorang psikolog bernama Benjamin. Keduanya kemudian sering bertukar pikiran mengenai kerusakan iklim yang terjadi di bumi belakangan ini. Anna pun seringkali menceritakan perihal mimpinya kepada Benyamin. Dari kekhawatiran akan mimpi yang dialaminya, Anna dan pacarnya Jones pun tidak tinggal diam. Mereka mulai memikirkan untuk melakukan segala usaha yang mereka bisa untuk menyelamatkan bumi. Satu diantaranya dengan membentuk komunitas-komunitas pencinta alam.

Lalu sejauh apakah mimpi-mimpi Anna mempengaruhi gerak-geriknya pada realitas dunia nyata ? Dan semengrikan apakah bumi pada tahun 2082 seperti dalam mimpi Anna ?

Novel Dunia Anna karya Jostein Gaarder ini penting untuk dibaca oleh semua kalangan yang mengatasnamakan dirinya umat manusia. Dalam novel ini terdapat banyak sekali kalimat-kalimat sentilan yang dapat kita jadikan sebagai bahan renungan. Sebuah pengingat kepada kita manusia, bahwa kebiasaan-kebiasaan (kecil) buruk kita dapat berdampak luas bagi planet yang kita tinggali. Tampaknya Jostein Gaarder ingin mengajak kita untuk menyadari bahwa cara kita memperlakukan alam pada saat ini akan sangat berdampak pada generasi selanjutnya.

Seperti Novel best sellernya Dunia Sophie, Jostein Gaarder selalu bisa membungkus informasi dan ilmu pengetahuan dalam sebuah cerita yang apik. Novel yang sangat ringan untuk dibaca ini akan membuat kita banyak merenung tentang kondisi lingkungan alam  pada saat ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pernahkah Kau Merasa dipeluk Oleh Sebuah Lagu ?

Jurnal Harum #2 Bertemu di April ; banyak hal yang layak ditinggalkan

Jurnal Harum #1 layaknya menyapa sahabat pena