Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2022

tahun-tahun yang melahirkan banyak puisi

Gambar
lagu "Your Head As My Favourite Bookstore," kolaborasi eleventwelfth dan Asteriska membawaku kembali pada tahun 2018, tahun dimana aku menemukanmu sekaligus menemukan diriku sendiri. ada perasaan-perasaan bahagia yang abadi dan masih terasa hingga saat ini saat momen berisi cuplikan-cuplikan di masa lalu itu terputar kembali. ternyata seperti itu ya cara kerjanya sebuah perasaan yang tulus. ia akan tetap abadi meski kita sudah beranjak jauh dan melanjutkan hidup masing-masing. aku mungkin sedikit terpengaruh oleh buku-buku yang kubaca pada saat itu, sehingga aku meyakini bahwa dalam hidup manusia kita akan selalu punya sebuah titik balik dalam hidup. sebuah momen di mana kita menentukan keputusan-keputusan penting yang akan memengaruhi hidup kita dalam jangka waktu yang panjang. di tahun 2018 aku merasa itu titik balik pertama dalam hidupku. banyak keputusan-keputusan yang cukup berani kuambil pada saat itu. yah sebagai seorang anak kemarin sore yang baru saja dicemplungkan d

sepertinya semua orang butuh tempat

Gambar
hai, aku sudah pernah bercerita sebelumnya kan soal ketidakmampuanku menulis satu tahun belakangan ini. yaa, benar. sampai saat ini pun aku masih kesulitan untuk menulis. aku tidak mengerti alasannya apa, namun menariknya, saat ini keinginan untuk menulis berbanding terbalik dengan  kesulitan itu. aku jadi teringat perkataanku sendiri tiap ada teman-teman yang iseng bertanya, "gimana sih caranya menulis ?" "beri tips dong untuk bisa menulis," (pertanyaan yang saat ini sering kutanyakan pada diriku sendiri), setiap ada yang bertanya seperti itu aku selalu menjawab kalau cara terbaik untuk menulis adalah dengan memulai menulis. tidak ada cara lain yang lebih ampuh. kupikir aku secara tidak sadar sudah menjawab diriku sendiri, bahwa yang perlu kulakukan hanyalah memulai kembali, tidak ada cara lain untuk itu. aku memutuskan untuk memulainya lagi malam ini, karena nyatanya ada ruang-ruang kosong dalam hidupku yang minta diisi oleh kata-kata, tak peduli seberapa banyak s