Berkali-kali Musik Menyelamatkan Hariku

Dapat dikatakan bahwa tahun 2017 adalah tahun yang cukup berat serta membosankan buatku. Dari awal tahun hingga lebih sebulan pertengahan tahun aku dipusingkan dengan tugas akhirku. Kala itu, setiap harinya aku harus berhadapan dengan banyak hal bernama tunggu, bosan, marah, serta beberapa hal yang dilakukan secara berulang. Tak jarang juga aku mengumpat dan mengeluh. Bergulat dengan tugas akhir tentu menguras sebagian besar energi positivku.
Banyak hari-hari buruk yang terjadi di 2017. Aku juga merasakan begitu banyak pergolakan mental yang terjadi pada diriku sendiri. Beberapa kasus terkadang membuatku pesimis, mengutuki diri, bahkan sampai membenci diri sendiri. Aku hanya mengunjungi dua tempat untuk liburan dan itupun dilewati dengan perasaan tegang dan terasa tdk terlalu memuaskan.
Namun dibalik itu semua tentu ada begitu banyak hal yang aku syukuri di tahun ini. Satu diantaranya adalah bisa menyelesaikan studiku, mengingat hal itu juga  mimpi besar kedua orangtuaku.

Untuk hal-hal lainnya aku kurang mengingat, tapi yang dapat kusimpulkan malam ini adalah dibalik hari-hari berat dan bosan yang terjadi di 2017 seringkali musik menyelamatkan hariku. Kenapa demikian ? Karena setiap aku merasa suntuk dan stress hal termudah yang kulakukan untuk mengatasinya adalah dengan mendengarkan musik. Setelah itu aku akan merasa baikan. Hal itu tentu bukan tidak beralasan.
Pertalianku dengan musik barangkali sudah terjadi sejak aku kecil. Menurut penuturan Mamak waktu aku berumur empat tahun aku sering menyanyi sembarangan - aku pun masih mengingat hal itu. Lalu ketika duduk di Sekolah Dasar aku mulai mengikuti berbagai lomba nyanyi, sampai duduk di bangku SMP kecintaanku pada dunia musik terus berlanjut. Saat itu alasan utamaku mendengarkan radio adalah untuk mendengar lagu-lagu baru yang kemudian bisa aku nyanyikan juga. Aku juga masih ingat betul seorang temanku yang beragama Khatolik mengajakku nyanyi di gereja. Katanya, "kalau kau orang kami pasti kau sering nyanyi di gereja." tentu aku hanya menanggapinya dengan sedikit tawa yang malu-malu.

Kemudian saat SMA bisa dikatakan minatku pada musik benar-benar pada tahap klimaksnya. Aku seringkali menjadi vokalis band untuk mewakili kelasku. Tidak sampai disitu, aku juga bergabung dengan beberapa band untuk mengikuti lomba. Ada juga lomba yang ku ikuti atas nama pribadi.
Dari situ kecintaanku pada musik semakin menjadi. Saat kuliah aku mendengarkan banyak referensi musik.

Di tahun ini aku mendengarkan banyak suara-suara baru, karya-karya dengan genre baru, inspirasi-inspirasi baru yang merambat lewat lirik maupun nada.
Dua hal yang sangat-sangat aku syukuri adalah menonton konser Barasuara dan mengenal lebih jauh sepak terjang sebuah band lokal yang sangat inspiratif.

Pada saat menonton konser Barasuara bisa dikatakan aku melepas semua energi-energi negativ yang beberapa bulan menumpuk dan menggila. Aku benar-benar menikmati konser itu, bernyanyi sampai suaraku habis, berjingkrak-jingkrak tanpa kenal lelah dan jaim. Hasilnya setelah konser aku muntah di parkiran dan kakiku pincang selama dua hari. Malam harinya aku tdk bisa tidur karena badanku sakit semua. Tapi setelah itu beberapa hal terasa membaik. Seolah seluruh masalah dan energi buruk melayang bersama keringat-keringat yang jatuh bercucuran. Luruh bersama lelah yang ku nikmati sepanjang malam. Aku masih ingat betul hari itu aku pergi menuju konser  dalam keadaan yang cukup memprihatinkan secara fisik dan mental. Dan menonton konser Barasuara sukses membuat hari-hariku cukup baik.

Hal yang cukup berkesan selanjutnya adalah wawancara bersama sebuah band lokal Pontianak bernama Las yang sukses membuatku begitu respect pada band dengan tiga personil itu. Secara tidak sengaja kemudian mereka memberikan begitu banyak inspirasi bagiku tahun ini. Lewat lirik-lirik lagu yang mereka tulis, lewat lantunan nada yang tdk hanya asyik tapi juga membebaskan, lewat banyak cerita yang mereka bagi di video blog serta lewat semangat baik yang selalu mereka tebarkan dimana saja. Mungkin aku terdengar berlebihan dalam menilai band ini. Tapi aku hanya mencoba untuk berkata jujur bahwa memang benar adanya sepak terjang mereka cukup memberikan warna pada hari buruk ku.

Selanjutnya secara terus menerus musik menyelamatkan hidupku. Musik menyelamatkan hari ulang tahunku yang suram, menyelamatkan liburanku yang membosankan, menyelamatkan hari-hari yang kulalui tanpa rencana. Bahkan menuju hari-hari akhir di tahun ini musik masih terus saja menyelamatkan hariku.

Oleh sebab itu aku ingin mengucapkan terimakasih yang luar biasa kepada mereka semua yang berkarya dan telah melahirkan nada-nada indah di dunia ini. Yang membuatku bisa menikmati ritme lain di saat ritme hidupku terlalu monoton. Yang masih bisa membuatku menyanyi bahkan berjoget ketika seharian menahan amarah tatkala segala hal terasa berantakan.
Salam hormatku pada kalian yang bermusik dan berkarya. Teruslah menciptakan nada-nada indah dan memberi suara pada dunia. Teruslah menebar cinta dan perdamaian.
Panjang umur semangat baik, panjang umur musik-musik dan musisi yang baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pernahkah Kau Merasa dipeluk Oleh Sebuah Lagu ?

Jurnal Harum #2 Bertemu di April ; banyak hal yang layak ditinggalkan

Jurnal Harum #1 layaknya menyapa sahabat pena