Adil sejak dari dalam pikiran kawan, apalagi perbuatan

Bukankah sudah dikatakan bahwa seorang terpelajar harus berlaku adil sejak dari dalam pikiran, apalagi perbuatan ?
Oh sebentar, apa kau pernah mendengarnya ?
Tidak, bukan, apa kau tahu siapa tokoh yang sedang aku bicarakan ?
Iya, Pramoedya. Kutipan itu berasal dari bukunya yang cukup legendaris. Bumi Manusia judulnya, satu diantara buku dari Tetralogi Pulau Buru miliknya. Kau belum pernah mendengarnya ?

Biar kujelaskan. Beberapa tahun yang lalu, atau tepatnya pada rezim yang lalu, peredaran buku-buku itu tidaklah semulus dan semudah sekrang ini. Buku yang aku sebutkan di atas pernah dilarang beredar oleh pemerintah. Bahkan beberapa mahasiswa sempat ditangkap karena memiliki buku tersebut.
Kau bisa membayangkan nya ? Bagaimana sebuah buku bisa membuat orang-orang berkuasa merasa cemas dan takut. Apa kau sudah paham ?
Cukup itu dulu saja aku minta kau pahami dengan baik.
Kalau sudah paham, sekarang coba kau maknai kata-kata ajaib yang kusebutkan kali pertama di atas.
Oh baiklah. Mungkin perlu ku ulangi.
"Seorang terpelajar haruslah berlaku adil sejak dari dalam pikiran apalagi perbuatan." Begitu bunyinya, apa sudah jelas ?

Baik, biar ku jelaskan. Kalimat di atas bermakna bahwa sebagai seorang terpelajar (ya sebut saja sarjana atau orang-orang yang mengenyam pendidikan dengan baik) sudah seharusnya kau tidak terburu-buru mengambil sikap terhadap apa yang kau lihat dengan matamu dan yang kau dengar dengan telingamu.
Kau dituntut untuk berlaku adil kawan, tidak menghakimi sebelum mengetahui lebih banyak. Tidak menuduh langsung sebelum kau tau duduk permasalahn sebnarnya.
Bahkan jika penjelasanku masih bertele-tele dan membuatmu terlalu banyak berpikir. Aku rasa kau sendiri mengerti makna kata adil. Aku yakin kau cukup paham untuk menerjemahkan nya dengan bahasamu sendiri. Kau sarjana kan ? Kau terpelajar bukan ?

Lantas jika sudah begitu, apa kau sudah berlaku adil sejak dari pikiranmu jika kau menganggap orang-orang yang menebar kebaikan di sosial media hanya untuk membangun citra diri mereka ?
Apa kau sudah berlaku adil jika menganggap orang yang mencoba berkarya hanya supaya mereka terlihat pintar di mata orang lain?
Berlaku adil kawan. Aku tahu itu sangat sulit. Tak usah sampai pada perbuatan, dari pikiran saja kita sering berlaku tidak adil.
Maka dari pada itu kawan, setiap kau berprasangka buruk kau harus ingat bahwa perlakuan adil harus dimulai dari pikiranmu. Pikiranmu akan menuntunmu pata perbuatan. Ingat itu selalu kawan.

Jika kau masih merasa risih dengan orang-orang yang mencoba menebar kebaikan di tengah-tengah dunia yang munafik ini, kau harus selalu ingat kawan. Bahawa berbuat baik sekecil apapun itu sungguh jauh lebih bail.ketimbang tidak melakukan apa-apa dan hanya sibuk mengomentari saja.
Apa yang kita perbuat mungkin tidak akan selalu berdampak pada apa-apa dan siapa-siapa. Tapi setidaknya kita sudah bebuat dan tidak sekedar menghujat.

Ayolah kawan, mari kita berlaku adil sejak dari dalam pikiran, apalagi perbuatan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pernahkah Kau Merasa dipeluk Oleh Sebuah Lagu ?

Jurnal Harum #2 Bertemu di April ; banyak hal yang layak ditinggalkan

Jurnal Harum #1 layaknya menyapa sahabat pena